Terimakasih, Fitri :) - (ini bukan cinta Fitri)

0 Comments
Tentu sudah tidak asing lagi ketika mendengar istilah Multi Level Marketing..., dan saya adalah satu dari berjuta orang yang menolak dengan keras masuknya si MLM ke dalam bagian hidup saya.
Pilihan hidup memang, dan begitu lah adanya, entah karena pintu hati yang memang belum terketuk atau memang karena saya tidak ingin menjadi "korban" dari kegiatan ini.

Oke.., tulisan ini tidak akan membahas panjang lebar tentang MLM dan klasifikasinya (*apa sih)...
Saya hanya ingin membagi cerita tentang sorang gadis remaja yang kini tengah merajut kisah di dalam kehidupannya.


Sebut saja Fitri, si anak yang dahulunya manja kini mampu tumbuh dan menjalani hari-harinya tanpa bergantung dengan orang lain. Mungkin adalah hal yang teramat biasa bagi orang-orang yang tidak pernah mengenalnya, namun bagi saya.., ini bisa dibilang diluar dugaan dan prediksi saya, karena seorang gadis kecil yang ekstra manja plus selalu bisa mendapati apa yang ia ingin dari ke dua orang tuanya, kini di usia 17tahunnya justru berhasil memberikan teguran manis kepada saya lewat obrolan ringan yang sering  kami celotehkan diakhir pekan.

(*sorry nyuri fotonya :D )

Mungkin banyak hal yang mengantarkannya hingga menjadi pribadi yang seperti sekarang, entah itu keluarga atau mungkin puing puing harapan yang tengah ia rajut hingga nantinya berhasil ia genggam.

*---------------------------------------*
Teguran manis darinya datang di malam itu, ketika saya mengeluhkan aktivitas yang kini saya tekuni, menjadi pekerja yang pergi pagi pulang malam dan tak jarang merindukan hangatnya matahari di luar sana. Ketika saya mengeluhkan ingin "ini dan itu" namun entah kapan bisa saya peroleh, dan untuk hal ini  fitri-pun menanggapi seadaanya.

Fitri adalah orang yang tidak banyak bicara, mungkin justru sedikit menutup dirinya. Tak banyak yang dia ucap ketika saya menghujaninya dengan celotehan keluhan saya.

'Itulah kenapa aku tidak ingin bekerja,kak...karena pemimpin sekarang tak lebih hanya menuntut hasil tanpa pernah mengajarkan bawahannya menuju hasil tersebut'.
Saya hanya bisa tertawa kecil, percaya jika untaian kata dari mulut Fitri tentulah ia dapat dari virus - virus MLM yang sudah cukup meracuninya. Fitri, adalah 'korban' yang mampu mengambil sisi positif dari setiap aktivitas di dunia MLM yang tengah ia geluti, dan satu hal yang saya suka..dia tidak pernah menarik paksa saya untuk ikut menemaninya merajut mimpi di dunianya itu.

'Semua yang kakak inginkan bisa diperoleh, memang tidak saat ini. Namun dari sekarang lah kakak bisa menyusun langkah, memasang target menuju impian itu. Jika dengan keadaan yang seperti ini belum memungkinkan untuk capai keinginan tersebut, berati disitulah ada usaha lebih yang harus dilakukan untuk mampu mewujudkan keinginan itu'
Sederhana, namun beda jika itu Fitri yang bicara...., teguran manis buat kakak sepupunya yang sering mengeluh :)

Malam itu Fitri menyodorkan secarik kertas dan pulpen kepada saya. Hanya sebuah instruksi sederhana yang pada akhirnya benar-benar saya lakukan.
"Cukup tuliskan apa yang saat ini kakak dapat dan apa yang kelak ingin kakak raih, dari sana pasti kakak bisa temukan jawaban akan apa yang harus kakak lakukan"

*---------------------------------------*
Untuk hal sederhana di atas, saya ingin ucapkan terimakasih MLM karena mampu menjadikan sosok anak manja yang dalam prediksi saya tidak akan pernah bisa lepas dari orang tuanya kini mampu menjadi teman berbagi saya disetiap akhir pekan. Dan tentunya thanks xoxo Fitri..., jika kini hanya sebatas cerita manis, kelak nanti ada cinta yang bisa kamu bagikan untuk orang-orang disekitarmu. Dan tentunya, saya adalah salah satu orang yang akan turut mendoakanmu agar tetap berada di "jalan yang benar" , karena sungguh..MLM itu dunia yang kejam jika sekali saja kamu membiarkan matamu tertutup :).

Dari sini saya belajar, Fitri si gadis remaja mampu mengambil nilai-nilai positif dari aktivitas yang justru banyak beberapa kalangan masih memandang sebelah mata.
Dan tentunya sungguh tidak ada yang pantas menjadi alasan bagi saya untuk terus mengeluh tanpa mengambil sisi positif dari aktivitas yang justru banyak orang ingin menginjakkan kakinya ditempat saya.
Ikhlas, dan bersyukurlah Fannii.. :)


'Bukan mimpi yang tidak boleh terlalu tinggi,
 karena selalu ada jalan untuk melangkah menuju mimpi 
yang digantungkan setinggi apapun itu'
Kurang lebih begitu jika boleh menyimpulkan obrolan ringan kami setiap akhir pekan.










-Fannirridha- 
 ini bukan cinta fitri... :)


No comments: