Kamu berbeda,... AKU SUKA

3 Comments
Sudah terlalu lama pengen posting 'tulisan' yang satu ini...sedari Januari lalu tepatnya. namun  si empunya 'cerita' baru kasi ijin 'terbit' dalam bulan ini...hehe.

wajib baca'Kencan Pertama Kita Berbeda' , karena dari cerita manis ini lah aku mulai  merangkai kata. Tulisan agan @azkafaridy  ini membuatku terinspirasi untuk menjadi sosok perempuan yang ia coba gambarkan.
Hingga akhirnya bermuara pada tulisanku ini ::  "Kamu Berbeda, Aku Suka"  ... 

***************************************


Januari ini  matahari seperti tengah asik menikmati istirahatnya. Berganti dengan tetesan hujan yang datang bersahut-sahutan, bahkan tak pedulikan kehadiran sang rembulan. Sebut saja kencan pertamaku yang juga tak dihiraukannya semalam. 

Sedari sore aku telah sibuk menyiapkan pakaian atau mungkin bisa dibilang sedikit berdandan,
Ya... hanya untuk terlihat lebih 'manis' , agar terlihat berbeda di hadapanmu yang akan menjemputku.

Sudah waktunya  matahari kembali ke peraduan, aku tersenyum kepada senja karena waktu yang aku tunggu akan segera tiba. Aku, kamu, dan kencan pertama kita. Aku melihat ke luar jendela, Yap.. tepat seperti dugaanku, hujan pun mulai turun. Aku  gelisah, pun serasa ingin marah kepada hujan yang tidak mengerti keinginanku.
Tak lama kamu pun datang, saat itu aku memang tertawa melihatmu, entah benar-benar tertawa  senang karena pada akhirnya yang ku tunggu datang, atau justru menutupi rasa sedih yang sebenarnya kurasakan.
"Hei...lihatlah, aku sudah mencoba tampil 'manis' untuk kencan kita malam ini" Keluhku dalam hati yang melihatmu datang basah kehujanan, seraya memberikan handuk kecil dan teh hangat untukmu.

Jujur aku masih berharap hujan diluar sana bisa memberi kita sedikit waktu untuk keluar. Tapi sayang, hujan malah mengajak lebih banyak teman-temannya untuk turun. Ayah dan ibuku akhirnya menyarankan kita agar membatalkan rencana pergi malam ini. Tak ada yang bisa ku katakan. Aku hanya menatapmu, menyerahkan semua keputusan kepadamu. Kamu pun memberi anggukan pertanda setuju akan saran ayah dah ibu.  Hujan terlalu asik bercerita, bahkan tak berikan kita kesempatan untuk mengukir cerita diluar sana.

Ibu mengajak ayah ke dalam, meninggalkanku dan kamu di ruang tamu. "Terimakasih bu", ungkapku saat itu. Ibu sepertinya mengerti apa yang aku inginkan. Membiarkan aku menemanimu disini tanpa gangguan mereka. Semoga suasana dingin di luar sana bisa tergantikan dengan obrolan hangat kita di malam ini.

Aku menunggumu membuka cerita, agar kau bisa lebih berani. Namun menit-menit berlalu, belum satu pun kata terucap. Aku tahu kamu pendiam. Tapi mungkin kamu masih kedinginan karena hujan tadi. Aku memahami situasi ini tak baik. Aku pun mulai bertanya dan kamu menjawab seadanya. Aku tahu kamu tak seperti kebanyakan pria yang punya sejuta cerita dengan sejuta rayuan. Kamu berbeda, Aku suka. 

Malam itu kita saling mengisi dan menimpali. Obrolan yang entah dari mana berawal, entah membahas apa, semua mengalir seakan sesuai irama sang hujan. Kadang kita tertawa, sesekali kita serius, dan tak jarang kita bahkan terdiam. Aku menjadi jauh lebih mengenalmu, malam itu.



Pagi ini masih melekat dalam ingatanku. Aku memang kesal dengan hujan semalam, impian akan kencan pertama kita dirusak olehnya. Tetapi aku sadar, hujan bukan tak berikan kita kesempatan, tapi dia hadiahkan kita waktu untuk lebih saling mengenal. Hujan pun menjadi saksi akan cerita yang kita ukir semalam.

Aku tersenyum di pagi ini, tersenyum mengingat hujan dan tentunya mengingat kamu yang semalam menemaniku melewati hujan.
"Hey, selamat pagi kamu" , kukirimkan pesan ini untuk mu.

***************************************

Note :
aku bukan penulis, apalagi penulis hebat :-p
hanya mencoba  bermain dengan kata  :)



3 comments:

Unknown said...

Tulisan balasan dari blognya Azka :D

Nice!

Anonymous said...

Tulisan 'balasan' keren, fan. Pertama kali bacanya gw juga cengar-cengir sendiri.

"Abis nulis tentang perempuan. Trus tulisannya ada yang bales, dari perempuan juga lagi. hehe"

btw nice writing, fan. I know you've lot of words to write. Better than me. :D

Unknown said...

Cerita yang manis dan kata-kata yang manis pula. Menurut saya anda sudah berhasil menjadi seorang penulis .. ^_^