Together : just never quite enough
6 Comments
Kita tidak berpisah, tidak untuk putus saling berbagi cerita—--
hanya saja, kita tak lagi bertemu setiap harinya untuk berbagi dalam malam sebelum pejamkan mata.
hanya saja, kita tak lagi bertemu setiap harinya untuk berbagi dalam malam sebelum pejamkan mata.
2008 aku bertemu kalian, dua orang yang lebih mengenalku
dibandingkan yang lain.
Entah apa yang menjadikan ‘dekat’ , semua berjalan
begitu saja.
‘Bak air yang mengalir’ …hingga kini tiba waktunya harus mengalir terpisah,
namun tetap pada satu muara: ‘cerita sukses’ yang kelak akan kita bagikan...walau tak lagi pada penghujung malam.
‘Bak air yang mengalir’ …hingga kini tiba waktunya harus mengalir terpisah,
namun tetap pada satu muara: ‘cerita sukses’ yang kelak akan kita bagikan...walau tak lagi pada penghujung malam.
Unii, begitu sapaan kita----
Terimakasih untuk mencoba saling mengerti, mencoba menahan
atau justru mempertahankan ego masing-masing, mencoba berbagi dan tak jarang
menutupi rasa.
Ucapan manis dan ketus
tak jarang terucap, guyonan penghangat suasana yang sering kali ‘ada’ bukan pada waktu yang tepat.
Semua itu bukan karena kita tidak saling
memahami, namun karena kita ingin saling mengisi, menghadirkan tawa ditengah raut
yang seolah pancarkan duka.
Sederhana..tapi
tidak untuk memaknainya
Sahabat- sebisa mungkin saling menghindari kata itu dalam setiap pembicaraan
kita,namun entah karena alasan apa.
Maret 2013 , Alhamdulillah bisa raih gelar sarjana bertiga, kita memang tak saling memberi bunga ...karena kita mempunyai 'bunga' di hari yang sama...
Aku bersyukur mengenal kalian, diberi kesempatan untuk membagi kisah dengan kalian.
Terimakasih UIN, terimakasih ASPI, terimakasih kos-kosan paTarmi, terimakasih kosan menyedihkan yang menemani lewati hari-hari terberat sampai akhirnya hantarkan tuk raih gelar sarjana.
Terimakasih Tika, Terimakasih Restu...,
Aku sayang kalian :)